Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Environmental Health Perspectives menjelaskan, sejumlah peneliti di Milken Institute School of Public Health George Washington University menganalisis data 9.000 peserta.
Pada penelitian tersebut, peneliti meminta para peserta menjawab beberapa pertanyaan seputar pola makan mereka, termasuk konsumsi makanan cepat saji.
Selain itu, peneliti juga menguji urine para peserta untuk mengetahui kandungan Bis(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) dan Diisononyl phthalate (DINP).
Untuk diketahui phthalates merupakan kelompok bahan kimia yang umum digunakan untuk membuat plastik agar lebih fleksibel, dan digunakan dalam pembuatan bahan kemasan makanan, tabung untuk produk susu serta barang-barang lain yang terlibat dalam produksi makanan cepat saji.
DEHP dan DINP dapat meresap ke dalam makanan ketika proses mengemas. Menurut studi, makanan bisa tercemar ketika terkena oleh sarung tangan yang terbuat dari Vinyl yang digunakan oleh karyawan untuk memasukkan makanan agar tidak terkontaminasi racun.
"Penelitian lain menunjukkan bahan kimia ini dapat larut dari kemasan makanan plastik dan dapat mengontaminasi makanan yang diproses," tulis para peneliti.
Beberapa jenis phthalates, termasuk DEHP dan DINP, telah terbukti memengaruhi sistem reproduksi hewan labotarium. Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak yang mungkin terjadi pada manusia.
Baca Juga :
Curi Uang Buat Korban Serangan ISIS
Berhasil Diselamatkan Berkat Facebook
Tahu Campur Kuliner Khas Jawa Timur
------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar